KARYA TULIS ILMIAH
TENTANG AGAMA
Topik / Gagasan : AGAMA
Judul : Hubungan Manusia Dengan
Agama Islam
KATA PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas Karya
Tulis Ilmiah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Agama sebagai sistem
kepercayaan dalam kehidupan umat manusia
dapat dikaji melalui berbagai sudut
pandang. Islam sebagai agama yang telah
berkembang selama empat belas abad lebih
menyimpan banyak masalah yang perlu
diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan
pemikiran keagamaan maupun realitas sosial,
politik, ekonomi dan budaya.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak
sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para Siswa/Siswi Kelas XI IPA 2. Kami sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, tetapi apabila ada lebihnya
semoga bermanfaat untuk kita semua. Untuk itu, kepada Guru Pengajar
kami meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan Karya Tulis Ilmiah Kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
DAFTAR ISI
Topik/Gagasan…………………………………………………………………………… i
Judul……………………………………………………………………………………… ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. 2
BAB 1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………..... 3
A.
Latar Belakang Masalah………………………………………………………… 3
B.
Rumusan Masalah………………………………………………………………. 3
C.
Tujuan Penelitian……………………………………………………………….. 3
D.
Manfaat Penelitian……………………………………………………………… 3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama………………………………………………………….. 4
B. Konsepsi Agama…………………………………………………………… 4
C. Hubungan Manusia Dengan Agama Islam………………………………… 5
D. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial……………………………………… 5
BAB 3
KESIMPULAN……………………………………………………………………….. 6
BAB 4
PENUTUP…………………………………………………………………………….. 6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 7
Nama Penyusun………………………………………………………………………... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi
untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa
eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau
hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila
potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui
pendidikan), maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan
hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau
implusif (seperti berjinah, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau
menggunakan narkoba dan main judi).
Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran
agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan
agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi
dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia
yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri
(self contor) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini adalah “Hubungan Manusia Dengan Agama Islam”.
Untuk memberikan penjelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka
dalam Karya Tulis Ilmiah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Pengertian Agama
2. Konsepsi Agama
3. Hubungan Agama Dan Manusia
4. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial
C. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya tujuan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian agama
2. Untuk mengetahui Konsepsi agama
3. Untuk mengetahui Hubungan agama dengan manusia
4. Untuk mengetahui bahwa agama adalah pedoman tata sosial manusia
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manusia akan hidup lebih baik
2.
Manusia akan semakin dekat kepada tuhannya yaitu Allah
3.
Manusia akan senantiasa menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA
4.
Manusia menjadi tahu baik dan buruk nya perbuatan mereka
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama =
kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan
manusia dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk
pengertian agama ini, yaitu : religi, religie, religion, yang berarti melakukan
suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa
usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang. Istilah lain bagi
agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti : hukum,
perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan.
Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan
penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara
dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaatan tersebut (Moh. Syafaat,
1965).
Dari sudut sosiologi, Emile Durkheim (Ali Syari’ati, 1985 : 81) mengartikan
agama sebagai suatu kumpulan keayakinan warisan nenek moyang dan
perasaan-perasaan pribadi, suatu peniruan terhadap modus-modus, ritual-ritual,
aturan-aturan, konvensi-konvensi dan praktek-praktek secara sosial telah mantap
selama genarasi demi generasi.
Sedangkan menurut M. Natsir agama merupakan suatu kepercayaan dan cara hidup
yang mengandung faktor-faktor antara lain :
a. Percaya kepada Tuhan sebagai sumber dari segala hukum dan nilai-nilai hidup.
b. Percaya kepada wahyu Tuhan yang disampaikan kepada rosulnya.
c. Percaya dengan adanya hubungan antara Tuhan dengan manusia.
d. Percaya dengan hubungan ini dapat mempengaruhi hidupnya sehari-hari.
e. Percaya bahwa dengan matinya seseorang, hidup rohnya tidak berakhir.
f. Percaya dengan ibadat sebagai cara mengadakan hubungan dengan Tuhan.
g. Percaya kepada keridhoan Tuhan sebagai tujuan hidup di dunia ini.
Sementara agama islam dapat diartikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan
melalui para Rosul-Nya sebagai pedoman hidup manusia di dunia yang berisi
Peraturan perintah dan larangan agar manusia memperoleh kebahagaian di dunia
ini dan di akhirat kelak.
B. Konsepsi Agama
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Bakoroh 208, Allah berfirman :
يايها الدين امنواادخلوا فى السلم كافة ولاتتبعوا خطوت الشيطن انه لكم عد ومبين
Artinya : Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara utuh,
keseluruhan (jangan sebagian-sebagaian) dan jangan kamu mengikuti langkah
setan, sesunggungnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
Kekaffahan beragama itu telah di contohkan oleh Rosulullah sebagai uswah
hasanah bagi umat islam dalam berbagai aktifitas kehidupannya, dari mulai
masalah-masalah sederhana (seperti adab masuk WC) samapi kepada masalah-masalah
komplek (mengurus Negara). Beliu telah menampilkan wujud islam itu dalam sikap
dan prilakunya dimanapun dan kapanpun beliu adalah orang yang paling utama dan
sempurna dalam mengamalkan ibadah mahdlah (habluminallah) dan ghair mahdlah
(hablumminanas).
Meskipun beliau sudah mendapat jaminan maghfiroh (ampunan dari dosa-dosa) dan
masuk surga, tetapi justru beliau semakin meningkatkan amal ibadahnya yang
wajib dan sunah seperti shalat tahajud, zdikir, dan beristigfar. Begitupun
dalam berinteraksi sosial dengan sesama manusia beliu menampilkan sosok pribadi
yang sangat agung dan mulia.
Kita sebagai umat islam belum semuanya beruswah kepada Rasulullah secara
sungguh-sungguh, karena mungkin kekurang pahaman kita akan nilai-nilai islam
atau karena sudah terkontaminasi oleh nilai,
pendapat,
atau idiologi lain yang bersebrangan dengan nilai-nilai islam itu sendiri yang
di contohkan oleh Rasulullah SAW.
Diantara umat islam masih banyak yang menampilkan sikap dan prilakunya yang
tidak selaras, sesuai dengan nila-nilai islam sebagai agama yang dianutnya.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan kejadian atau peristiwa baik yang
kita lihat sendiri atau melalui media masa mengenai contoh-contoh ketidak konsistenan
(tidak istikomah) orang islam dalam mempedomani islam sebagai agamanya.
C. Hubungan Manusia Dengan Agama Islam
Kondisi umat islam dewasa ini semakin diperparah dengan merebaknya fenomena
kehidupan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang a moral atau
degradasi nilai-nilai keimanannya.
Fenomena yang cukup berpengaruh itu adalah :
1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau
kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.
2. Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar
aurat.
3. Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu
justru berprilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung mengedepankan
kepentingan kelompoknya (partai atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak
menguntungkan bagi umat itu sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam
sebagai agama yang mulia dan tidak ada yang lebih mulia di atasnya. Kondisi
umat islam seperti inilah yang akan menghambat kenajuan umat islam dan bahkan
dapat memporakporandakan ikatan ukuwah umat islam itu sendiri.
Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan
lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah)
tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang
imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi).
Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual dengan
makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis,
sikap toleran dan saling menghormatai tidak suka menyakiti atau menghujat orang
lain. Dapat juga dikatakan bahwa umat islam harus mampu menyatu padukan antara
mila-nilai ibadah mahdlah (hablumminalaah) dengan ibadag ghair mahdlah
(hamlumminanas) dalam rangka membangun “Baldatun thaibatun warabun ghafur”
Negara yang subur makmur dan penuh pengampunan Allah SWT.
D. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial
Rosulullah SAW bersabda : “Innamaa bu’itstu liutammima akhlaaq” Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Yang bertanggung jawab terhadap
pendidikan akhlak adalah orang tua, guru, ustad, kiai, dan para pemimpin
masyarakat.
Pendidikan akhlak ini sangat penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang
musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik
personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih
luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki oleh setiap muslim
(masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara amat tergantung
kepada akhlak tersebut.
Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu adanya kerja sama yang sinerji dari
berbagai pihak dalam menumbuhkembangkan akhlak mulya dan menghancur leburkan
faktor-faktor penyebab maraknya akhlak yang buruk.
BAB
III
KESIMPULAN
Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama =
kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan
manusia dari kekacauan.
Kita sebagai umat islam belum semuanya beruswah kepada Rasulullah secara
sungguh-sungguh, karena mungkin kekurang pahaman kita akan nilai-nilai islam
atau karena sudah terkontaminasi oleh nilai, pendapat, atau idiologi lain yang
bersebrangan dengan nilai-nilai islam itu sendiri yang di contohkan oleh
Rasulullah SAW.
Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan
lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah)
tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang
imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi).
Pendidikan akhlak ini sangat penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang
musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik
personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih
luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki oleh setiap muslim (masyarakat
sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara amat tergantung kepada akhlak
tersebut.
BAB
IV
PENUTUP
Demikian
Karya Tulis Ilmiah yang telah kami rangkum dalam bentuk makalah, apabila ada
kesalahan dalam kata atau penulisan kami mohon maaf. Karena kami bukan malaikat
yang selalu benar dan kamipun bukan syetan yang selalu salah. Dan bila ada
kelebihannya semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin…
Kami
berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kita semua khususnya
Siswa/Siswi Kelas XI IPA 2.
DAFTAR
PUSTAKA
Amin, Ahmad,. Ilmu Akhlak, Bulan Bintang, Jakarta. 1968.
Bakar Atjeh, Abu. Mutiara Akhlak 1, Bulan Bintang, Jakarta.1968.
Hasan, Ali H.M. Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelambagaan
Agama Islam. 1994/1995.
Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd.. Psikologi Belajar Agama. Pustaka Bani Qurais.
Bandung. 2003.
Buku
Paket PAI yang diterbitkan oleh Erlangga
Buku
Bahasa Indonesia yang di terbitkan oleh Kreasi
Nama Penyusun : Ach. Firmansyah
:
Dede Nurcholis
:
Ika Permata Sari
:
Mei Diawati N.A
:
Sulaiman Syam
:
Syarif Hidayatullah